Hikmah Perbezaan Pendapat Dalam Islam
Bahkan pada ketika nabi masih hadir di tengah tengah umat pun itu terjadi.
Hikmah perbezaan pendapat dalam islam. Bila di masa rasulullah hidup saja perbedaan pendapat sudah ada apalagi pasca wafat rasulullah. Hukum hukum amaliyah baik yang disepakati maupun yang masih diperselisihkan antara para mujtahid dengan membahas cara berijtihad mereka dan sumber sumber hukum yang dijadikan dasar oleh mereka dalam menetapkan hukum. Hikmah perbedaan dalam islam islam adalah agama yang berisi ajaran rahmatan lil alamin membawa rahmat bagi alam semesta.
Di dalam hidup yang penuh perbedaan ini kita hendaknya menjadi pribadi yang pandai menilai diri tidak gampang merasa paling benar baik dalam pemikiran maupun perilaku. Adanya perbedaan pendapat di kalangan sahabat membuktikan bahwa sahabat tidak tunggal dalam memahami perkataan dan perbuataan rasul. Ini kerana akal manusia itu berbeza beza dari sudut tahapnya.
Banyak orang acap kali terjebak dalam pendirian yang keliru menganggap pemikiran dan pendapat orang lain sepenuhnya salah dan hanya pendapat pribadinya yang paling benar. Karena dalam masalah ini tidak terdapat hadits yang jelas qathi dari nabi shallallahu alaihi wa sallam yang adalah hadits yang para ulama berbeda pendapat dalam masalah keshahihannya kemudian mereka berbeda pendapat tentang petunjuknya dan dan maknanya. Saran dengan terselesainya makalah ini penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca karena makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi pengetikan maupun dari segi penyusunan.
Rasulullah sendiri tampaknya mengamini perbedaan pendapat ini buktinya beliau tidak menyalahkan salah satunya. Hikmah adanya perbedaan pendapat para ulama yaitu kita dituntut sikap toleran terhadap kenyataan adanya perbedaan pendapat. Dalam istilah islam berarti pendapat paham atau aliran seseorang alim besar dalam islam yang disebut imam seperti mazhab imam abu hanifah dan sebagainya.
Tambahan pula perselisihan atau perbezaan pendapat ini telah berlaku pada zaman nabi saw dan juga para sahabat ra. Lebih penting lagi perbedaan pendapat itu ditolerir oleh nabi saw sunnah taqririyah menurut dr. Tidaklah menggembirakanku jika saja para sahabat rasulullah tidak berbeda pendapat karena jika mereka tidak berbeda pendapat maka tidak akan ada rukhshah atau keringanan.
Perbedaan pendapat di dalamnya masih diterima dan orang yang berbeda pendapat tidak boleh dikatakan bid ah dan tidak boleh diingkari. Allah swt mengutus nabi muhammad saw untuk menjadi model dan rujukan bagi kita semua dalam melakukan kebaikan kemaslahatan. Di samping pula rentetan hikmah lain dari perbedaan misalnya versi khalifah umar bin abdul aziz yang bijaksana itu sebagaimana dipotret dalam al inabah al kubra dan faidhul qadir.